Suatu Senja

Senja menyapa, waktu terus berputar dan senja segera berakhir, aku duduk di antara senja dan akhir waktu, sejenak kurenungi alur perjalanan kehidupan. Dalam diam terus kurenungi apa yang sebenarnya menjadi akar sebuah kisah. Kisah perjalanan hidup yang kujalani, sebuah perjalanan panjang. Senja itu membawaku ke alam kisah masa kecil, memaksaku merenungi dan mengingat kenangan itu,,
Terasa dingin ketika angin berhembus membuaiku hingga dalam kenangan hingga aku terjebak dalam bayangan kecil yg suram karna sebuah kehilangan..
Kehilangan,,,Yahh Kehilangan seorang yang terkasih,, diumur sekecil itu aku harus kehilanganmu, emngkau kembali kepangkuan sang Pencipta,,,
Mengapa itu harus terjadi padaku..! Mengapa aku yang harus menerima itu,,Jawabnya hanya satu Allah lebih menyayangimu, Allah lebih mencintaimu, sehingga Dia memanggilmu lebih dulu,,
Pahit kehilanganmu, namun aku terus hidup dan berjalan hadpi dunia yang fana. Aku sanggup bertahan karna kasih sang ayah terus mengalir dan menuntunku untuk terus hidup. Jatuh bangun kami hadapi pedihnya kehidupan, tak akan mengerah dan tak akan kalah.Saat itulah dalam sedih aku selalu menginginkanmu berada disiku dan sang ayah. Sekali saja, semenit saja ingin kurasakan kasih sayang dan belaian darimu. Namun seperti apa yang kuharapkan. Tapi yang menjadikan aku selalu kuat adalah Ayah. Karna meskipun aku tak bersamamu tapi aku selalu yakin engkau selalu bersamaku, Bersama kami Aku, Ayah dan Engkau kekasihku yang melahirkaku ke dunia ini.
Pedih tiada tara, namun waktu terus bergulir dan aku terus hidup hingga kini. Ayah adalah kekuatanku dan Engkau adalah semangatku, aku akan terus hidup dan terus maju hadapi hidup ini, Do'a terbaik slalu kuhaturkan untukmu. Rindu aku sangat merindukanmu, ingin kupeluk erat dan bermanja dipangkuanmu,,,,
Senja itu meneteskan air mata kerinduanku terhadapmu wahai Ibu, sejenak kubuka mata yang berkacakaca, dan tak tersadar senja telah berakhir, perlahan kuhapus air mata itu, sejanak terdiam dan menarik nafas dan melepaskannya dengan lega,,kubergumam dalam hati, dan berkata Aku akan terus hidup, dan akan kubahagiakan kalian berdua yang telah membawa aku kea dunia ini, aku tahu meski kita terpisah tapi cinta dan kasihmua selalu abadi untuk Aku dan Ayah. Ibu tenanglah engkau di sana, akan slalu kudoaka engkau agar engkau memperoleh tempat yang lebih mulia di sisi Allah SWT,,Amiin,,,

"Suatu Senja di Lotsceria"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hujan Di Musim Panas

Hari itu, rinai hujan deras membasahi negeri seribu kenangan. Siang berubah gelap mendung, tak memberi kesempatan untuk cahaya menginari bum...