Kaongkeongkea Dan Seukir Kenangan Perjalananku
Hujan Di Musim Panas
Sebuah Masa Sebuah Waktu
Kenangan yg masih ada, dan terselip dalam folder yang hampis saja dihapus, tertegun sejenak dan membuka folder itu, perlahan kulihat satu persatu foto tersebut. Di penghujung isi folder, nampak satu foto yg tidak asing kuingat, ku buka dan kulihat, dan teringat, foto itu adalah foto 4 tahun yang lalu. Hari Raya Idul Adha. Foto kenangan, Foto bersama Paman jago2 yang tlah lama merantau di negri orang. 15 tahun, 15 tahun pula kami sekeluarga merindukannya. Hari itu adalah hari terbahagia untuk kami sekeluarga, karena kehadiran beliau yang tlah lama pergi dan bisa menyempatkan waktunya untuk merayakan hari raya Idul Adha bersama keluarga besar kami. Setelah sekian lama, melewati hari lebaran tampa hadirnya sang Paman jago-jago, hari terlewati ibarat rokok tak berasap..hehehehe....
Namun kebahagiaan itu terrumpah dengan haru tangis bahagia keluarga karna kehadiran sang Idola yang telah dinanti dan ditunggu selama 15 tahun..
Ingin rasanya waktu itu terulang kembali,,hanya doa terbaik untukmu di sana, tetaplah sehat , dan selalu berbahagia bersama keluarga besar disana, dan tak lupa kami di sini selalu merindukan kehadiranmu kembali bersama keluarga besarmu disana,,,
Suatu Senja
Terasa dingin ketika angin berhembus membuaiku hingga dalam kenangan hingga aku terjebak dalam bayangan kecil yg suram karna sebuah kehilangan..
Kehilangan,,,Yahh Kehilangan seorang yang terkasih,, diumur sekecil itu aku harus kehilanganmu, emngkau kembali kepangkuan sang Pencipta,,,
Mengapa itu harus terjadi padaku..! Mengapa aku yang harus menerima itu,,Jawabnya hanya satu Allah lebih menyayangimu, Allah lebih mencintaimu, sehingga Dia memanggilmu lebih dulu,,
Pahit kehilanganmu, namun aku terus hidup dan berjalan hadpi dunia yang fana. Aku sanggup bertahan karna kasih sang ayah terus mengalir dan menuntunku untuk terus hidup. Jatuh bangun kami hadapi pedihnya kehidupan, tak akan mengerah dan tak akan kalah.Saat itulah dalam sedih aku selalu menginginkanmu berada disiku dan sang ayah. Sekali saja, semenit saja ingin kurasakan kasih sayang dan belaian darimu. Namun seperti apa yang kuharapkan. Tapi yang menjadikan aku selalu kuat adalah Ayah. Karna meskipun aku tak bersamamu tapi aku selalu yakin engkau selalu bersamaku, Bersama kami Aku, Ayah dan Engkau kekasihku yang melahirkaku ke dunia ini.
Pedih tiada tara, namun waktu terus bergulir dan aku terus hidup hingga kini. Ayah adalah kekuatanku dan Engkau adalah semangatku, aku akan terus hidup dan terus maju hadapi hidup ini, Do'a terbaik slalu kuhaturkan untukmu. Rindu aku sangat merindukanmu, ingin kupeluk erat dan bermanja dipangkuanmu,,,,
Senja itu meneteskan air mata kerinduanku terhadapmu wahai Ibu, sejenak kubuka mata yang berkacakaca, dan tak tersadar senja telah berakhir, perlahan kuhapus air mata itu, sejanak terdiam dan menarik nafas dan melepaskannya dengan lega,,kubergumam dalam hati, dan berkata Aku akan terus hidup, dan akan kubahagiakan kalian berdua yang telah membawa aku kea dunia ini, aku tahu meski kita terpisah tapi cinta dan kasihmua selalu abadi untuk Aku dan Ayah. Ibu tenanglah engkau di sana, akan slalu kudoaka engkau agar engkau memperoleh tempat yang lebih mulia di sisi Allah SWT,,Amiin,,,
"Suatu Senja di Lotsceria"
Sebuah Masa dan Sebuah Kenangan Bersama Klub Sepak Bola Legendaris dari Kaongkeongkea
Personil Elang FC |
Elang FC |
Elang FC |
Foto Bareng Suporter Utama Elang FC |
Tak hanya foto para pemain yang menjadi kenangan, kami para suporter utama juga sempat mengisi kenangan sebelum berangkat ke lapangan ketika itu :
Suporter CilikElang FC |
Foto Bersama Sebelum kelapangan sepak bola |
Pemain Elang Fc waktu Istrahat |
Hujan Di Musim Panas
Hari itu, rinai hujan deras membasahi negeri seribu kenangan. Siang berubah gelap mendung, tak memberi kesempatan untuk cahaya menginari bum...
-
Sebuat kenangan yang tak terlupakan, kala itu mungkin saya berumur 7/8 tahun, masih duduk di bangku sekolah dasar, hanya sudah tidak tering...
-
Hari itu, rinai hujan deras membasahi negeri seribu kenangan. Siang berubah gelap mendung, tak memberi kesempatan untuk cahaya menginari bum...
-
Senja menyapa, waktu terus berputar dan senja segera berakhir, aku duduk di antara senja dan akhir waktu, sejenak kurenungi alur perjalanan...